Rabu, 03 Juni 2009

Tata Letak Speaker Home Theater



Home Theater merupakan salah satu hiburan terpenting di rumah. Perlu perencanaan matang sebelum membangunnya. Tak hanya persiapan dana, tetapi juga hal teknis seperti penempatan posisi speaker.

Jenis loudspeaker home theater yang akan digunakan mungkin sudah terpilih, tapi penempatan posisi dari setiap speaker, tidak bisa sembarang dilakukan. Jangan sampai loudspeaker mahal bisa dibeli, namun keluaran suaranya malah tak maksimal. 

Kaidah akustik ruang sesungguhnya tidak dapat disimulasikan dengan sempurna tanpa ditunjang oleh peletakan standar dalam sistem tata suara home theater. Apalagi, setiap jenis pengeras suara memiliki karakteristik yang berbeda. Karena itu, penempatan posisi speaker mengambil peran penting dalam keluaran suara yang maksimal. Berikut tips untuk memperoleh posisi peletakan speaker HT yang dapat menjadi acuan standar agar diperoleh hasil yang optimal. 

Front Speaker
Front speaker merupakan jenis speaker yang memiliki fungsi ganda, selain untuk membantu menyalurkan efek sinyal audio multikanal, juga menghadirkan efek suara stereo yang tentu saja memiliki peran besar dalam tata suara HT.

Letakkan speaker front di bagian depan dengan posisi membentuk sudut ke arah posisi dengar Anda, di mana antara speaker front kiri dan kanan memiliki jarak sama jauh dari speaker center yang tepat berada di tengah apitan kedua speaker front (lihat gambar 1). Sehingga, tiga speaker tersebut berada persis sama jauhnya dari posisi duduk Anda.

Jika Anda menginginkan posisi peletakan speaker front yang lebih bervariatif, maka dapat dilakukan peletakan pada batas sudut antara 22 – 30 derajat pada baris yang sama antara kanan dan kiri dengan asumsi bahwa posisi 0 derajat adalah tepat di tengah speaker center. Untuk hasil suara yang optimal, sebaiknya posisi ketinggian driver tweeter diharapkan sejajar dengan posisi telinga Anda saat duduk. Biasanya, setiap speaker sudah dirancang dengan ketinggian ideal dalam memperoleh sweet spot, baik untuk jenis speaker floor standing maupun bookshelf dengan stand penyangganya. Usahakan agar tidak ada benda yang menghalangi setiap speaker yang ada di depan tersebut.
Center Speaker
Sesuai namanya, center speaker memang diposisikan tepat berada di tengah-tengah posisi dari tempat duduk Anda. Ini tentu saja sangat memengaruhi hasil reproduksi suara yang dihasilkan, di mana pada umumnya untuk meng-handle suara vokal atau dialog yang biasanya datang dari arah tengah. Walaupun pada kenyataannya, sajian film maupun musik dapat agak bergeser ke sebelah kanan atau kiri, bergantung dari rekaman audio multikanal yang dibuat.

Karena posisinya berada di tengah, maka umumnya jenis speaker center dirancang magnetic shielding untuk menghindari efek gaussing pada perangkat monitor yang berada di dekatnya. Untuk penempatan dari speaker center dapat berada di atas atau di bawah monitor, agar reproduksi suara yang dihasilkan seolah-olah berasal dari layar monitor. Hanya saja, jika peletakannya berada di atas monitor (misalnya, TV monitor) maka pastikan bahwa speaker berada di ujung atau sejajar layar. Ini untuk mengurangi distorsi yang diakibatkan dari efek pantulan dan difraksi dari kabinet TV.

Bagi yang menggunakan layar dengan sistem front projector, Anda sebaiknya menempatkan speaker center di bawah layar atau dengan toleransi sebesar sampai 24 derajat agar faktor ketinggian tidak merusak efek vokal yang dapat mengawang-awang. Kalau Anda menggunakan screen khsusus yang tembus suara, maka speaker center dapat diletakkan tersembunyi di balik layar sehingga reproduksi vokal akan lebih akurat.

Surround Speaker
Dalam sistem tata suara HT, peran speaker surround boleh dibilang sangat membantu dalam menghadirkan efek ruang. Sehingga, efek suara yang dihasilkan dapat melingkupi seluruh ruang dengan sempurna. Untuk speaker surround, penempatannya memang agak berbeda dengan speaker front dan center. Di mana, letaknya paling sedikit berada di sudut 90 derajat sampai 110 derajat atau berada sejajar telinga di posisi duduk Anda sampai agak ke belakang sedikit. Jangan kurang dari 90 derajat, karena efek surround kurang menjangkau daerah di belakang posisi duduk Anda.

Dari hasil pengalaman, maka letak speaker surround sebaiknya agak lebih tinggi dari posisi dengar agar tidak ada sinyal audio yang tembak langsung ke telinga Anda. Ini juga untuk mengurangi efek surround yang terlalu over, sehingga tidak lebih dominan dibandingkan dengan speaker front dan center.

Beberapa pabrikan pembuat speaker, kini menawarkan jenis speaker surround jenis dipole atau bipole yang didukung driver dua kutub, di mana dapat diatur mode operasinya. Jenis speaker surround tersebut memang sering direkomendasikan, karena ideal untuk sistem tata suara bioskop rumah yang menghasilkan penyebaran suara lebih lebar dibandingkan dnegan jenis speaker surround monopole. Ditambah lagi, dengan keunggulannya dalam hal penempatan speaker tersebut yang sangat fleksibel.

Subwoofer
Mesin reproduktor suara yang satu ini, saat ini menjadi salah satu komponen yang mutlak dimiliki untuk sistem tata suara HT yang berfungsi sebagai penghantar getaran frekuensi rendah, yang pada jenis film tertentu pengaruhnya cukup besar dalam menunjang jenis speaker lainnya di atas. Pada umumnya, jenis subwoofer sudah dilengkapi dengan penguat daya tersendiri yang dikemas dalam satu kotak. Bahkan, sudah dilengkapi dengan pengatur kontrol gain (volume) serta crossover aktif yang juga dapat diatur frekuensi rendahnya.

Walaupun gelombang suara frekuensi rendah yang dipancarkan subwoofer secara omnidirectional, namun menempatkan posisi subwoofer dekat dengan dinding atau sudut ruang secara umum akan menghasilkan bas yang besar. Bahkan, cenderung boomy dan kurang terkontrol. Memang tidak ada metode yang terlalu jitu, untuk menempatkan posisi subwoofer dalam ruang dengar yang memiliki karakteristik berbeda. 

Anda dapat menempatkannya pada posisi listening spot yang letaknya agak menjorok keluar dari dinding, asalkan jangan berada tepat di tengah ruang. Kemudian, Anda dapat mencoba beberapa rekaman musik sambil berputar mengelilingi ruang, maka akan diperoleh performa bas yang berbeda pada setiap jengkal ruang. Dengan sedikit eksperimen, maka akan diperoleh penempatan subwoofer yang paling optimal.

Banyak subwoofer aktif yang kini dilengkapi dengan tombol pengatur fasa. Cobalah setel pada mode yang kualitas bas-nya paling baik, saat semua speaker diaktifkan dalam mendengarkan musik. Untuk pilihan jenis subwoofer, terdapat dua model yang cukup terkenal, yakni down-firing (driver sub menghadap ke bawah) atau front-firing (driver sub menghadap ke depan). Dari keduanya memang tidak ada satu pun yang hakikatnya lebih baik, Semua bergantung pada spesifikasi serta pilihan selera Anda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar